Foto yuli novi yuli yuli al inayah yuli astutik yulii

Monday, June 3, 2013

Pramuka Itu Mengajarkan Disiplin

Pramuka Itu Mengajarkan Disiplin
GERAKAN Pramuka menjadi wadah bagi generasi muda untuk pendidikan kharakter. Pendidikan yang berbasis di luar sekolahmemiliki tugas dan tanggung jawab membina generasi muda. Bagaimana generasi pelanjut masa depan bangsa itu memiliki nasionalisme, cinta tanah air sekaligsu berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan. Bertepatan dengan Hari Pramuka ke 44 pada 14 Agustus 2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir memberikan amanat. Presiden menegaskan di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, Pramuka tetap mempunyai arti penting sehingga harus terus dilaksanakan untuk membangun rasa cinta Tanah Air di kalangan remaja.
“Dalam diri setiap anggota Pramuka, terdapat mental kepribadian yang sangat baik dan semangat yang kuat untuk membangun negara. Lembaga ini sangat penting karena ditengah-tengah arus globalisasi dan arus perubahan, Pramuka diharapkan ikut melestarikan jati diri bangsa,” katanya.
Di sana terdapat cinta alam dan lingkungan, selain tetap mendidik generasi muda untuk disiplin dalam berbagai bidang kehidupan. Solidaritas di antara sesama juga menjadi salah satu bidang garapan Gerakan Pramuka.
Sesuai dengan Dasa Darma yang melekat dalam jiwa setiap anggota Gerakan Pramuka, menolong sesama manusia menjadi bagian dari semangat luhur pramuka. Kepedulian ketika sesama warga bangsa menghadapi musibah pramuka turun langsung membantu, apakah atas nama pribadi maupun kelembagaan mereka siap berjuang tanpa pamrih.
Dalam konteks keindonesiaan, Gerakan Pramuka memiliki tugas dan fungsi mendukung kemerdekaan. Oleh karena itu para pejuang yang sekaligus pramuka memiliki andil tidak sedikit bagi kemerdekaan bangsanya. Mereka bahu membahu mewujudkan kemerdekaan dari cengkeraman penjajah, mengisi kemerdekaan yang dicapai dan mencerdaskan seluruh warga bangsa.
Kepala Negara juga mengadakan wawancara jarak jauh dengan beberapa anggota Gerakan Pramuka yang sedang melangsungkan peringatan HUT ke-44 Pramuka di lapangan Mesjid Raya Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
HUT ke-44 Pramuka digelar serentak di seluruh Tanah Air dan untuk tingkat nasional dipusatkan di Lapangan Gajah Mada Cibubur dengan pembina upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kwarnas Gerakan Pramuka bersama Kwartir Daerah NAD menggelar Kemah Bakti Pramuka atau Community Developmen Camp (Comdeca) dengan tema “Bangun Aceh Kembali” pada 14 Agustus sampai 14 September dengan kegiatan yang dipusatkan di Desa Neuheun, Aceh Besar.
Kemah Bakti Pramuka 2005 yang dipusatkan di Desa Neuheun, Aceh Besar, itu diikuti pula oleh peserta asing, antara lain dari Jepang, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, Prancis, Belanda, Singapura, Taiwan dan Arab Saudi.
Kemah Bakti Pramuka 2005 itu akan diisi dengan kegiatan penghijauan sepanjang tujuh kilometer antara Krueng Raya hingga pelabuhan Malahayati, pembuatan arena bermain (play ground), rehabilitasi tambak ikan, rehabilitasi pelelangan ikan, dan membangun sembilan perpustakaan.
Dalam upacara yang Cibubur yang juga diikuti para menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu itu, Presiden juga menyematkan tanda penghargaan berupa Lencana Darma Bakti, Lencana Melati dan Wiratama kepada tokoh masyarakat yang dinilai telah berjasa dalam memajukan gerakan Pramuka.
Di antara tokoh yang menerima penghargaan tersebut adalah Gubernur Sumsel Syahrial Oesman, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Gubernur Sulut Sinyo Sarundayang, Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Wakil Ketua Kwarnas Parni Hadi.
Disiplin tinggi
Pelajar Madrasah Aliyah Al Imarah Cikarang yang antara lain Luthfatussa’diyah, Iip Nurhasanah, Nuraeni, Arnika, Nuryanti, Susi Susanti, Dian Ferikha, Sholthon Aqidin, Maulana dan Kholis mengungkapkan pendapatnya tentang pramuka. Umumnya mereka memahami keberadaan Gerakan Pramuka meski pemahaman itu tidak lengkap dan terkesan sepotong-potong.
“Pramuka itu salah satu kegiatan yang mengajarkan kita untuk lebih memahami tentang alam dan sebagai pengamalan kita sebagai patriotisme, suka membantu dan suka rela dalam segala bidang,” kata Kholis sambil menambahkan, menjadi anggota Gerakan Pramuka agar mampu menjaga keseimbangan dengan alam.
Iip Nurhasanah mengungkapkan kedisiplinan menjadi bagian dari pramuka. Mengikuti kegiatan kepramukaan menjadikan seorang pelajar mampu menempatkan diri secara tepat. Disiplin dalam bersikap sekaligus lebih mengetahui berbagai hal, banyak pengalaman dan tafakur alam.
Pendidikan sambil bersenang-senang menjadi konsep dasar Gerakan Pramuka untuk itu mengikuti kegiatan kepramukaan akan mendapatkan banyak kesenangan. Selain memiliki banyak teman juga bersama-sama dalam kesenangan, bercerita dalam suka dan duka. Di sana akan terbangun kebersamaan, kesetiakawanan dan rasa saling memiliki.
“Pramuka sangat menyenangkan, dalam pramuka kita dapat membuat permainan yang bermanfaat. Kita dapat bertukar pikiran dengan orang lain, pramuka melatih kita disiplin, menghormati sesama dan berinteraksi dengan dunia luar dan alam bebas,” kata Susi Susanti.
“Pramuka melatih diri untuk mewujudkan kepribadian yang disiplin dan segala hal yang tercantum dalam Dasadarma dan Trisatya Pramuka,” kata Maulana sambil menambahkan, pramuka memiliki rasa cinta tanah air yang lebih tebal. Semangat patriotisme yang akan melahirkan praja yang memiliki sifat rela berkorban.











Latihan disiplin menurut Arnika menjadi bagian dari setiap proses kegiatan kepramukaan. Bukan saja secara fisik melainkan mental spiritual yang sangat bermanfaat bagi generasi muda bangsa Indonesia.
“Proses pembelajaran yang dirancang agar mudah memasuki jiwa anak-anak menjadi salah satu alasan mengapa pramuka diminati pelajar,” katanya. Dalam kepramukaan pemuda mendapat pendidikan tidak langsung dalam bidang disiplin sehingga akan tampil sebagai pemuda yang tegas, berani, pantang menyerah dan kuat jiwa serta raganya. (djo)

No comments:

Post a Comment